Pengembangan Fitur Lunak
Usaha pengembangan piranti lunak dibagi dalam 3 fase universal, dengan tanpa mempedulikan zona aplikasi, dimensi, proyek, ataupun kompleksitasnya( Pressman, 2002: 30). Berikut ini merupakan fase- fase dalam pengembangan piranti lunak. Awal merupakan fase definisi( definition phase). Teknologi terus menjadi maju saat ini buat pendataan benda serta pendataan yang lain dapat memakai aplikasi, ialah memakai aplikasi erp, jasa pembuatan software berbasis web dapat jadi pemecahan buat industri yang membutuhkannya. Pada sesi ini, pengembang wajib mengidentifikasikan data yang hendak diproses, guna, dan unjuk kerja yang diperlukan, tingkah laku sistem dan wujud interface yang diharapkan, serta batas desain yang terdapat dan kriteria validasi yang diperlukan. Kedua merupakan fase pengembangan( development phase).
Pada sesi ini, pengembang wajib mendefinisikan konstruksi dari informasi, mengimplementasikan fungsi- fungsi dan detil prosedur selaku suatu arsitektur fitur lunak, merancang interface( tampilan antar muka pemakai), menerjemahkan rancangan ke dalam bahasa pemrograman, dan melaksanakan pengujian. Teknologi terus menjadi maju saat ini buat pendataan benda serta pendataan yang lain dapat memakai aplikasi, ialah memakai aplikasi erp, jasa pembuatan software berbasis desktop dapat jadi pemecahan buat industri yang membutuhkannya. Ketiga merupakan fase pemeliharaan( maintenance phase). Sesi ini berfokus pada pergantian. Pergantian yang diartikan merupakan sehabis melaksanakan koreksi kesalahan, penyesuaian yang diperlukan kala fitur lunak tumbuh, dan pergantian sebab pergantian kebutuhan.
0 komentar: